Disperindagkop Siapkan Tiga Cenderamata untuk PON XVII
Disperindagkop Siapkan Tiga Cenderamata untuk PON XVIISENDAWAR - Kerajinan sebagai cenderamata Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII/2008 di Kaltim, terus dipersiapkan Pemkab Kubar. Hingga kini, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kubar sudah mencatat 3 kerajinan siap dipasarkan saat event akbar itu. ”Ketiga cenderamata PON 2008 itu adalah anyaman rotan, kerupuk ikan gabus, dan tenun ulap doyo,” sebut Kepala Seksi Usaha Kecil Menengah Disperindagkop Kubar Cristina Tening, belum lama ini.
Ia menyebutkan, barang kerajinan ini dibuat di tiga kecamatan. Anyaman rotan dibuat di Kampung Pepas Eheng Kecamatan Barong Tongkok, kerupuk ikan gabus dibuat di Kecamatan Muara Pahu, dan Kampung Tanjung Isuy Kecamatan Jempang dengan perajin tenun ulap doyo. ”Untuk kecamatan lainnya, masih dalam proses pendataan, barang cenderamata apa saja yang layak untuk dipasarkan di stan Kubar nantinya,” sebutnya. “Mudah-mudahan kerajinan ketiga kecamatan tadi beserta beberapa kecamatan lainnya benar-benar siap ditunjukkan saat PON 2008 nanti,” tambahnya.
Ia menjelaskan, dari pantauan di kampung-kampung, banyak ditemukan para perajin individu. Bahkan kebanyakan dari mereka mengaku hidup dari hasil kerajinan. “Sebetulnya sangat gampang, kalau mereka kita bina. Mereka punya keterampilan, tinggal bagaimana mengemasnya agar punya nilai jual tinggi di pasaran,” katanya. Diakui, kebanyakan para perajin adalah kaum wanita dan dibantu kaum pria atau putra-putri mereka. Kegiatan biasanya dikerjakan saat waktu luang saja.(hms6)
Ia menyebutkan, barang kerajinan ini dibuat di tiga kecamatan. Anyaman rotan dibuat di Kampung Pepas Eheng Kecamatan Barong Tongkok, kerupuk ikan gabus dibuat di Kecamatan Muara Pahu, dan Kampung Tanjung Isuy Kecamatan Jempang dengan perajin tenun ulap doyo. ”Untuk kecamatan lainnya, masih dalam proses pendataan, barang cenderamata apa saja yang layak untuk dipasarkan di stan Kubar nantinya,” sebutnya. “Mudah-mudahan kerajinan ketiga kecamatan tadi beserta beberapa kecamatan lainnya benar-benar siap ditunjukkan saat PON 2008 nanti,” tambahnya.
Ia menjelaskan, dari pantauan di kampung-kampung, banyak ditemukan para perajin individu. Bahkan kebanyakan dari mereka mengaku hidup dari hasil kerajinan. “Sebetulnya sangat gampang, kalau mereka kita bina. Mereka punya keterampilan, tinggal bagaimana mengemasnya agar punya nilai jual tinggi di pasaran,” katanya. Diakui, kebanyakan para perajin adalah kaum wanita dan dibantu kaum pria atau putra-putri mereka. Kegiatan biasanya dikerjakan saat waktu luang saja.(hms6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar