Kontribusi dari ivan
Wednesday, 13 February 2008
SAMARINDA, TRIBUN - Pegulat-pegulat Kaltim menargetkan delapan emas dari 14 medali emas yang diperebutkan di Kejuaraan Terbuka Jawa Barat (Open) pada 17 Februari 2008.
Kaltim menerjunkan seluruh pegulat PON XVII 2008 di kejuaraan itu. Kejurnas itu diperkirakan bakal diikuti sekitar 200 pegulat
Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kaltim menjadikan kejuaraan ini sebagai ujicoba sebelum terjun di PON XVII. "Dalam kalender pengurus besar gulat, kejuaraan di Jabar ini kalender yang bakal diikuti banyak kontingen gulat di tanah air. Termasuk daerah-daerah pesaing terdekat kita," tutur Pelatih Gulat Kaltim, Suryadi Gunawan, Selasa (12/2).
Kaltim memiliki 10 pegulat putra gaya bebas, 10 gaya Romawi Yunani (grego), dan delapan putri gaya bebas. Semua atlet ini akan terjun ke kejuaraan tersebut. Sejumlah daerah kuat, seperti Jambi, Sumatera Barat, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat, dikabarkan pula akan menurunkan atlet PON XVII-nya. "Kalimantan Selatan musuh bebuyutan kita. Kalsel juga akan terjun ke sana," tutur Suryadi.
Kejuaraan gulat terbuka mempertandingkan 10 kelas putra gaya bebas dan empat kelas putri gaya bebas. Kendati Kaltim mempersiapkan atlet di tiga gaya mereka akan dipertandingkan di kelas bebas.
Suryadi menuturkan, atlet-atletnya akan diikutkan bertanding di kelas-kelas yang bukan nomor spesialisnya. "Karena ini satu-satunya agenda dalam negeri yang bisa kita ikuti di dalam negeri. Begitu pula dengan kontingen lain. Kita juga tak bisa menilai kekuatan atlet kalau tidak terjun di kompetisi. Setelah itu kita semua hanya akan konsentrasi ke PON saja," tutur Suryadi.
Kejuaraan di Jabar merupakan pemanasan sebelum gulat menjalani training camp di Rusia. Suryadi mengungkapkan, Pengda PGSI Kaltim kini tengah mengurus administrasi TC di negeri Beruang Merah ini.
PGSI menargetkan selambatnya TC di Rusia sudah dimulai awal April 2008. Skuad pegulat PON XVII Kaltim, delapan pelatih dan 28 atlet, akan diberangkatkan ke sana. Diperkirakan TC di ini berlangsung tiga bulan. Mereka kembali ke Indonesia menjelang Pon XVII di Juli 2008, dimulai. Kaltim rencananya bakal kembali ditangani Magomed Kodzoev, pelatih Rusia yang Juli 2007 lalu juga sempat menangani pegulat Kaltim.
Saat itu magomed melatih selama satu bulan penuh. "Yang paling penting disini adalah menjalin hubungan dengan kiblat gulat dunia. Kita tidak cuma mengincar juara nasional. Setelah juara nasional mau apa? Tentu kejuaraan-kejuaran internasional. Jangka panjangnya yang kita pikirkan," pungkas Suryadi. (dst) (Sumber : Tribun Kaltim 13/02/2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar